HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM – Masyarakat Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kompak menolak tambang batu bara yang akan dikelola PT Kaltim Jaya Mineral (KJM).
Penolakan itu utarakan masyarakat saat PT KJM melakukan sosialisasi rencana aktivitas tambang batu bara yang digelar di Gedung Seba Guna Kantor Desa Labangka Barat pada Kamis (8/9/2022). Sosialisasi itu hadiri ratusan warga Desa Labangka Barat.
Kepala Desa Labangka Barat Joko Sadyono menerangkan, alasan warganya menolak rencana aktivitas tambang batu bara karena khawatir akan berdampak buruk terhadap lingkungan.
Terlebih lagi, warga khawatir aktivitas tambang akan memengaruhi lahan pertanian dan tambak ikan yang ada di Desa Labangka Barat dan sekitarnya.
“Kami aparat desa menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada warga. Hasil sosialisasi itu, warga memutuskan menolak tambang batu bara, kami pemerintah desa mengikuti keputusan warga tersebut,” kata Joko Sadyono, Senin 19 Septrmber 2022.
Joko juga mengatakan jika pemerintah desa tidak memiliki banyak kewenangan untuk menghentikan aktivitas pertambangan. Namun, perusahaan tambang batu bara diharapkan tidak melanggar peraturan.
“Mengenai masalah berkas operasi bukan urusan pemerintah desa, karena itu kewenangan pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT KJM Adri Salim menyatakan kegiatan penambangan batu bara di Desa Labangka Barat akan tetap dilakukan walaupun terdapat penolakan dari warga setempat.
PT KJM telah mengantongi kelengkapan perizinan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terutama Izin Usaha Pertambangan (IUP) sampai tahun 2025.
Selain itu, PT KJM juga telah memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) sejak 2019 dan mendapatkan izin penggunaan jalan desa dalam pengangkutan hasil tambang dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).
“Semua perizinan sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang ada. Kemudian adanya tambang ini akan membawa dampak positif. Kami berkomitmen menjalankan kegiatan tambang tanpa merusak lingkungan,” pungkasnya.
Penulis: Teguh
Editor: MH Amal