23.6 C
Samarinda
Wednesday, January 15, 2025
Headline Kaltim

Kepulan Asap hingga Bau Tak Sedap, Warga Minta TPA Bukit Pinang Ditutup

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Bukit Pinang Jalan P Suryanata yang terjadi sejak Sabtu, pekan lalu, berdampak pada timbulnya asap dan bau tak sedap. Ini mengganggu warga yang tinggal di sekitar TPA hingga radius lebih dari 5 kilometer.

Letak TPA yang berada di kawasan perbukitan membuat asap mudah terbawa angin dan dengan cepat menyebar ke wilayah lain. Akibatnya, sebagian wilayah kota Samarinda diselimuti kabut asap.

Headlinekaltim.co mendapat keluhan dari beberapa warga yang bermukim di sekitar lokasi TPA Bukit Pinang. Mayoritas mengeluhkan bau tidak sedap dari lokasi TPA. Selain itu, asap membuat anak-anak mengalami batuk.

“Anak-anak sudah mulai dilarang main di luar rumah karena asapnya mengganggu,” ujar Aris, warga Kompleks Perumahan Puspita, Jalan P Suryanata, Kamis 10 Februari 2022.

Warga berharap, TPA Bukit Pinang ditutup. Lantaran telah beroperasi selama belasan tahun. Lokasi TPA dinilai tidak strategis lagi mengingat banyaknya pemukiman penduduk di dekatnya.

Ternyata, kejadian kebakaran hingga menimbulkan dampak kabut asap bukan kali pertama terjadi. Ini sering terjadi sehingga menggangu kenyamanan warga. Polusi udara yang berkepanjangan sangat membahayakan kesehatan warga setempat.

“Setiap minggu biasanya ada 2 sampai 3 kebakaran, tapi ini yang terparah. Kami berharap itu bisa ditutup secara permanen karena sudah puluhan tahun. Artinya, kami kami yang tinggal di sini belasan tahun, TPA sudah ada. Ketika ditutup hari ini pun, bisa jadi dampaknya hingga 5 tahun lagi karena sampahnya masih di situ. Kemudian bagaimana caranya supaya tidak ada lagi bau sampah,” katanya.

Plt Kabid Pengendali Operasi Pemadam dan Penyelamatan Disdamkar Samarinda Ahmad Supriyanto mengatakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran di lokasi TPA.

“Secara teori memang unsur api memang terjadi 3 faktor, karena udara, bahan mudah terbakar dan oksigen. Jadi itu penyebab kebakaran di sana. Kami menanganinya dengan cara menurunkan mobil pemadam. Cuma yang jadi masalah adalah asap, itu yang agak repot, ” ujarnya.

Dikatakan, Disdamkar Samarinda telah berusaha keras melakukan pemadaman. Bahkan,  menurunkan mobil pemadam tambahan dari posko lain.

” 3 hari kita turun sejak Jumat. Kemarin yang api besar itu di malam Minggu, sampai kami harus menambah unit dari posko lain. Di sekitar lokasi TPA ada posko 11, tapi di sana kewalahan, makanya menurunkan unit posko lain. Alhamdulillah dalam waktu 6 jam bisa kita tangani, tapi hanya khusus untuk api saja,” bebernya.

“Pemadaman tidak hanya dilakukan menggunakan air tapi juga dengan tanah, untuk memutuskan tali api. Posisi api yang terlihat memang bisa kita tangani, setelah padam ternyata muncul lagi api karena ada unsur kimia yang akibat dari gas metanol, ” sambungnya.

Untuk penanganan kejadian serupa, kata dia, Disdamkar Samarinda akan menerapkan teknik berbeda untuk penanganan api di TPA. “Teknik ke depan, kami tidak hanya akan melakukan pemadaman dan pendinginan, tapi juga teknik pemisahan sampah. Ini masih pengasapan, tapi jika ada api, maka akan kami tanggulangi. Jadi kami siap siaga di lokasi,” katanya.

Menurut Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Kelas A Samarinda Arif Rahman, kepulan asap masih akan terus terjadi jika Samarinda tidak diguyur hujan deras.

“Saat ini asap tebal, memang ditambah hujan rintik, membuat sampah menjadi lembab. Sementara api di bawah tetap menyala. Apabila tidak ada curah hujan yang deras dalam beberapa hari, maka asap ini akan terus ada, ” ujarnya.

Diakuinya, DLH bersama instansi terkait mengalami kesulitan untuk mengatasi asap dari TPA itu. Curamnya jurang di lokasi membuat petugas kewalahan dan khawatir atas keselamatan nyawanya.

“Kondisi yang terbakar saat ini menyulitkan kami. Kondisi di jurang, dengan kedalaman 15 meter. Beberapa kali kami mencoba kerahkan alat berat itu amblas sehingga kami kesulitan dan kami tidak terlalu berani melakukan penyemprotan ke sana. Karena memang titik api tidak ada, yang ada hanya asap,” terangnya.

Arif menjelaskan, sebenarnya operasional TPA Bukit Pinang sudah ditutup sejak tahun 2013 silam. Fungsinya dialihkan ke TPA Sambutan. Namun, karena masih terdapat banyak kendala, akhirnya TPA Bukit Pinang kembali digunakan.

Dia memastikan TPA Bukit Pinang ditutup dan dialihkan  ke TPA Sambutan. Dijadwalkan, akhir bulan ini TPA Sambutan kembali beroperasi. “Tahun 1995, TPA Bukit Pinang beroperasi. Desember 2013 atas surat Wali Kota, maka TPA Bukit Pinang ditutup total dan dipindah ke Sambutan. Akses masuk TPA Sambutan sulit dijangkau, makanya hanya berlangsung 3 bulan saja. Saat ini, Pemkot sudah mewacanakan pindah ke TPA Sambutan, tapi memang karena akses jalan belum clear sehingga belum bisa. Target wali kota, tahun ini kami harus pindah ke sana. Insyaallah kalau memungkinkan akhir bulan ini,” bebernya.

Ke depan, TPA Bukit Pinang akan disulap menjadi ruang terbuka hijau. “Harusnya memang pembenahan. Rencana kita memang TPA ini akan dijadikan ruang terbuka hijau, ” katanya.

Pengamat lingkungan Maulana Yudistira mengatakan pengolahan sampah yang dilakukan di Indonesia, khususnya Samarinda sudah tidak laik. Pasalnya, hanya menggunakan metode penumpukan di area terbuka dan dibiarkan. Dampaknya buruk bagi udara dan lingkungan.

“Kejadian ini terus berulang setiap tahun dan banyak dikeluhkan pengolahannya. Harus ada pembenahan dalam pengolahan sampah. Metode sekarang ini sampai hanya ditumpuk di lokasi terbuka yang luas dan dibiarkan saja. Itu metode mudah tapi bahaya bagi lingkungan karena dia akan mencemari lingkungan, tanah, udara. Harus ada metode baru pengolahan sampah di Samarinda,” katanya.

Penulis: Ningsih

Editor: MH Amal

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Pedagang Galau Jika Pindah ke Pasar Mangkurawang, Disperindag Pastikan Tidak Ada Jual Beli Kios

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG - Puluhan kios di areal depan...

Pesta Rakyat Kaltim 2025: Target Perputaran Ekonomi Rp40 Miliar di HUT ke-68 Provinsi Kaltim

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Pesta Rakyat Kaltim (PRK) 2025 yang...

Dokter Jelaskan Human Metapneumovirus (HMPV) Bukan Varian Baru COVID-19 dan Tidak Sebabkan Pandemi Besar

HEADLINEKALTIM.CO - Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI,...

Ribuan Pelanggan PLN Kaltimra Manfaatkan Diskon 50% Listrik, Transaksi Meningkat Dua Kali Lipat

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam sepekan terakhir, lebih dari 513.000...

Tanah Longsor Akibat Abrasi Sungai Mahakam Terjang Kampung Tering Lama, Kutai Barat

HEADLINEKALTIM.CO, SENDAWAR - Bencana tanah longsor akibat abrasi...

Tag Populer

Terbaru