HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Masjid Raya Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda semakin menarik perhatian wisatawan mancanegara. Masjid megah yang menjadi salah satu terbesar di Asia Tenggara ini tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata religi unggulan di Kalimantan Timur.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengungkapkan kebanggaannya atas popularitas Islamic Center yang terus meningkat di kancah internasional.
“Masjid ini merupakan daya tarik wisata rohani, maka kita harus mengembangkan apa yang menjadi keunggulannya,” ujar Seno di Samarinda, Kamis (6/3).
Seno menegaskan pentingnya mengoptimalkan daya tarik Islamic Center agar mampu menjadi tujuan wisata yang berkelanjutan. Menurutnya, tanpa inovasi dan fasilitas yang memadai, wisatawan hanya akan datang untuk sekadar beribadah lalu pergi tanpa menikmati pengalaman lebih dalam.
“Kalau hanya masjid kosong, mereka datang, shalat, lalu pergi. Itu tidak cukup untuk menjadikannya destinasi wisata,” katanya.
Untuk itu, Seno mendorong agar Islamic Center dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, termasuk gerai oleh-oleh khas Kaltim bernuansa religi. Salah satu contohnya adalah kopiah manik-manik khas Kalimantan Timur, yang unik dan sulit ditemukan di daerah lain.
“Jika wisatawan bisa membawa oleh-oleh yang khas, ini akan meningkatkan daya tarik dan memperpanjang waktu kunjungan mereka,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas seperti pendingin udara agar jamaah dan wisatawan merasa lebih nyaman saat berkunjung.
Seno Aji juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mempromosikan Islamic Center melalui media sosial. Ia berharap keberadaan pemengaruh digital (influencer) dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional.
“Promosi di media sosial sangat penting. Dengan adanya influencer, daya tarik Islamic Center bisa lebih dikenal luas,” tambahnya.
Imam Besar Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Kaltim, Muhammad Rasyid, mengungkapkan bahwa jumlah wisatawan dari berbagai negara terus meningkat.
“Kami sering menerima kunjungan dari wisatawan mancanegara. Salah satunya dari Jepang, bahkan ada pengunjung non-Muslim yang tertarik untuk melihat langsung aktivitas di masjid ini,” ungkap Rasyid.
Selain Jepang, wisatawan dari Malaysia, Brunei Darussalam, Jerman, dan Ceko juga sering datang untuk melihat keindahan arsitektur dan merasakan atmosfer religi di Islamic Center.
“Baru bulan ini saja, kami menerima dua kali kunjungan dari Brunei,” tambahnya.
Sementara itu, wisatawan domestik yang berkunjung ke Islamic Center Samarinda kebanyakan berasal dari Sulawesi, Jawa, dan Kalimantan Selatan.
Artikel Asli baca di antaranews.com