HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Anggota Komisi I DPRD Berau, Falentinus Keo Meo menyampaikan, upaya penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Berau terus gencar dilakukan.
Berbagai pihak juga ikut andil berpartisipasi dalam menekan angka stunting yang menjadi perhatian khusus secara nasional. Diketahui, angka prevalensi stunting di Kabupaten Berau per tahun 2022 sebesar 21,6 persen.
“Secara data ada tren penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Berau,” jelasnya.
Sehingga, ia mendorong Dinas Kesehatan Berau untuk dapat aktif dalam kegiatan posyandu yang ada di Kampung-kampung untuk melakukan penyuluhan terkait hal tersebut.
“Karena stunting ini harus dikawal terus,” ungkapnya.
Perlu adanya pembinaan serta penyuluhan dari dinas kesehatan melalui tenaga posyandu yang ada di kampung-kampung.
“Dipastikan harus berjalan dengan baik, kalau itu berjalan dengan baik artinya orang tua atau anak-anak kita pasti sehat dan pelan-pelan kasus stunting ini bisa turun,” ucapnya.
Apalagi sudah ada lokus-lokus yang rawan stunting. Utnuk itu, di lokus itu perlu adanya intensitas pendampingan dan pembinaan yang harus ditingkatkan.
“Kalau itu diperhatikan dengan baik, kami yakin satu atau dua tahun ke depan angka stunting di Kabupaten Berau trennya akan menurun,” pungkasnya. (Adv/Riska)