src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Sosialisasi Program GENTING, Upaya Percepatan Penurunan Kasus Stunting

Sosialisasi Program GENTING, Upaya Percepatan Penurunan Kasus Stunting

3 minutes reading
Friday, 20 Dec 2024 19:08 300 huldi amal

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Implementasi program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) melalui pemanfaatan data Keluarga Risiko Stunting (KRS) digelar pada 20 Desember 2024 di Balai Mufakat.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Sunarto menyampaikan, bahwa BKKBN telah berubah nama menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Perubahan ini tentu harapannya membawa hal yang lebih baik ke depan.

Adapun program quick wins Kemendukbangga/BKKBN yakni Taman Asuh Anak, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, Gerakan Ayah Teladan, AI-SuperApps Tentang Keluarga dan Lansia Berdaya.

Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) ini melibatkan mitra atau CSR untuk berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian, pemanfaatan data Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebagai sasaran dalam program GENTING.

Berdasarkan hasil pemetaan KRS di Kabupaten Berau, Kecamatan Tanjung Redeb menjadi Kecamatan dengan KRS tertinggi sebesar 2.525 keluarga. Sementara, KRS dengan tingkat kesejahteraan 1 dan 2 (kategori miskin dan sangat miskin) tertinggi berada di Kecamatan Segah sebanyak 243 keluarga, diikuti Kecamatan Sambaliung sebanyak 229 keluarga.
“KRS desil 1 dan desil 2 merupakan sasaran prioritas dalam program GENTING,” ucapnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Rabiatul Islamiah mengatakan BKKBN Kaltim melakukan sosialisasi berdasarkan program kementerian terbaru mengenai program penurunan angka stunting yaitu Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Pihaknya pun mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, dan Dinas Pendidikan serta beberapa kader Posyandu, IPM, TPK, PKB dan anak-anak sehat.

“Untuk diberikan edukasi terhadap orang tuanya bagaimana anak tersebut menjadi sehat dan diberikan bingkisan berupa makanan tambahan,” jelasnya.

Program Genting ini menjadi upaya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Berau yang setiap tahunnya meningkat. Seperti di tahun 2023 angka stunting mencapai 23 persen, sementara pada tahun 2022 sekitar 21,6 persen.

“Langkah kami ialah bersinergi dengan OPD terkait serta perusahaan-perusahaan, kemudian Posyandu untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu sehingga angka stunting dapat turun paling tidak berada di angka 17-19 persen,” tuturnya.

Ia berharap angka stunting di Kabupaten Berau dapat ditekan hingga ke titik nol kasus. Dengan edukasi terhadap orang tua dalam memberikan makan kepada anak, dari sejak kehamilan hingga melahirkan. Kata dia, target program GENTING dari kementerian ini dapat dikawal sejak 1.000 hari kelahiran. “Jadi selama 2 tahun itu kita berikan pendampingan anak-anak itu dapat benar-benar sehat,” bebernya.

Rabiatul menuturkan untuk tingkat Kabupaten Berau ada pemberian data dari BKKBN untuk anak-anak yang berisiko stunting. Kemudian untuk makanannya, pihaknya berkolaborasi dengan tim ahli gizi dari Dinas Kesehatan. “Karena mereka yang mengetahui gizi dan makanan yang pas untuk anak-anak yang berisiko stunting,” pungkasnya. (Riska)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA