HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG- Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) konservasi Pesut Mahakam masih dalam pembahasan DPRD Kukar bersama pemerintah daerah ditargetkan oleh tim Pansus, akan selesai dan disahkan menjadi Perda pada bulan depan.
“Kita targetkan, Desember nanti sudah selesai pembahasannya,” ucap Ketua Pansus, Ahmad Zulfiansyah, belum lama ini, di ruang Banmus DPRD Kukar.
Politisi PPP Kukar ini menyebut, tujuan dari pentingnya harus ada regulasi konservasi pesut Mahakam, demi menjaga dan melestarikan habitat pesut Mahakam, yang populasinya semakin minim di perairan sungai.
“Kita sudah bisa membaca wilayah kita, arus sungai Mahakam kita sering dilintasi oleh kapal ponton batu bara, maka dari itu ini menjadi perhatian serius bagi kita,” kata Ahmad.
Disisi lain, sebut Ketua PPP Kukar ini, daerah Kukar juga membutuhkan investasi, namun semua pihak harus turut memelihara habitat pesut itu sendiri. Jangan sampai Pesut Mahakam hanya menjadi cerita dikemudian hari, karena bagian dari ciri khas Kukar.
“Dari informasi terakhir jumlah Pesut Mahakam sekitar 67 ekor, hal ini membuat kita prihatin,” ungkapnya.
Harapan Ahmad Zulfiansyah, dengan adanya Perda ini nantinya, wilayah konservasi Pesut Mahakam bisa dilindungi, baik dampak dari limbah, alur, terutama ponton yang melintas tentunya sangat membahayakan habitat pesut Mahakam.
Salah satu anggota Pansus dari fraksi Gerindra, Sopan Sopian menjelaskan, pembahasan masih bergulir menuju penyempurnaan Raperda konservasi perairan habitat pesut Mahakam, ada yang menjadi catatan dalam penyempurnaan pembahasan Raperda.
“Yang menjadi catatan adalah hak nelayan, pembatasan lintas kapal ponton batu bara, hingga limbah perkebunan kelapa sawit,” ucap Sopan.(Adv57/Andri)
