HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA –Sejak Senin 20 September 2021, sejumlah sekolah di Kota Samarinda telah memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk jenjang TK hingga SMP.
PTM terbatas sudah dijalankan setelah Kota Samarinda memberlakukan PPKM Level 2. Ini selaras dengan SKB empat menteri yang sudah mendorong pelajar kembali bersekolah secara terbatas.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda mendukung penuh pelaksanaan PTM serta langkah-langkah yang telah diambil Pemkot Samarinda.
“Kementrian membolehkan PTM, tetapi dengan terbatas. Jadi hanya boleh menggunakan 50 % kapasitas kelas,” beber Deny, baru-baru ini.
Dia menilai langkah-langkah Pemkot memulai PTM sudah di jalur yang benar. Seperti menjalankan protokol kesehatan ketat guna meminimalisir penularan COVID-19.
“Kita memastikan pemerataan vaksin terhadap tenaga pendidik. Selain itu kita memastikan UKS di sekolah-sekolah akan terintegrasi dengan Puskesmas setempat,” ujarnya.
Menurutnya, sudah banyak keluhan selama masa pembelajaran virtual. “PTM ini harapannya akan sangat membantu tenaga pendidik serta orang tua. Kita kerap dapat laporan di daerah yang minim akses internet, justru gurunya yang menemui murid ke rumah-rumah atau orang tua yang terlibat membantu tugas anaknya,” tandasnya.
Setelah dilaksanakan secara virtual, kemampuan anak-anak sekolah yang menjalani PTM dilaporkan mengalami learning loss atau terjadi penurunan pengetahuan dan keterampilan akademik.
Guru-guru mengaku harus mengulang pelajaran di kelas sebelumnya karena anak didik tidak mampu memahami pelajaran lanjutan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin yang ditemui di Kantornya, Jalan Biola No.4A Kelurahan Sungai Pinang Luar Kota Samarinda, Senin 4 Oktober 2021, menilai wajar terjadi learning loss.
Itu adalah dampak dari pandemi selama hampir dua tahun. “Tujuan kita saat ini belum untuk mengejar materi yang tertinggal. Selama dua minggu ini, kita mencoba membangkitkan gairah belajar siswa. Itu hal utama. Ini masih tahap penyesuaian, kita mendorong kembalinya semangat belajar para siswa,” jelasnya.
Penulis: Erick