HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Program Pascasarjana Universitas Mulawarman (Unmul) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema Strategi Keamanan Nasional Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia bertempat di Gedung Hub Unmul, Gunung Kelua.
Sebagai pembicara Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos, SH, MH, M.Tr.Opsta, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) dan dari Unmul pembicara Prof. Dr. Rudianto Amirta, MP, Dekan Fakultas Kehutanan Unmul.
“Kaltim tak terlepas dari poros maritim dunia, apalagi IKN berpindah ke Kaltim, tantangannya tidak sederhana. Unmul harus punya wawasan soal maritim,” kata Rektor Unmul Prof Masjaya, saat membuka acara.
Harjo mengatakan pembangunan poros maritim dihadapkan pada banyaknya tantangan. Pada era 5,0 globalisasi sekarang ini semua serba cepat, kompleks dan dinamis serta rawan pengaruh. Seiring dengan dinamika pembangunan itu, perlunya dibarengi peningkatan wawasan kebangsaan, pemahaman dan implementasi empat konsensus kebangsaan yaitu pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Seiring pembangunan maritim itu diperlukan membangun kembali budaya maritim, menjaga dan mengelola sumberdaya laut,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, perlunya prioritas pada pembangunan insfrastuktur dan koneksitas maritim, diplomasi maritim dan kewajiban untuk membangun kekuatan maritim. “Namun sukses pembangunan itu jangan sampai dilepaskan kepemimpinan pancasila, terutama lebih dalam lagi kepemimpinan robbani, sehingga punya kesadaran bahwa dalam melaksanakan sesuatu juga akan dipertanggungjawabkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Deputi Program Pascasarjana Unmul Prof Krishna Candra mengatakan bahwa isu-isu soal pembangunan maritim sangat relevan diketahui dan dipahami kalangan akademis, apalagi posisi Kaltim sangat strategis.
“Posisi Kaltim sangat strategis, Unmul perlu melakukan riset-riset terkait soal maritim,” kata Prof Krishna didampingi Ketua Program Doktoral (S3) Ilmu Lingkungan Unmul Prof. Dr. Esti Handayani Hardi, SPi, MSi.
Sarkowi V Zahry, Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan Unmul pada forum tersebut menyampaikan bahwa program Indonesia Maritim Dunia itu perlu dibarengi komitmen semua pihak terutama pemerintah baik dalam kebijakan maupun politik anggaran. (***)