24 C
Samarinda
Friday, December 13, 2024

Masuk Kandidat di Pilkada Kukar 2024 oleh Beragam Survei, Ini Tanggapan Sarkowi

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG–Momentum Pemilu 2024 sudah hampir rampung. Tahapan yang sedang berlangsung adalah pleno rekapitulasi hasil perolehan suara di tingkat nasional oleh KPU RI.

Dari hasil pleno rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, sejumlah partai politik telah mendapat kepastian perolehan jumlah kursi di lembaga legislatif berikut nama-nama anggota dewan periode 2024-2029.

Hasil Pemilu 2024 mahapenting. Sebab, partai politik di daerah segera memanaskan mesin menghadapi Pemilu Kepala Daerah yang akan dihelat pada 27 November 2024.

Dari hasil Pemilu 2024, sejumlah partai sudah bisa mematut diri untuk mengusung jagoan sendiri di Pilkada 2024. Itu berkat perolehan suara yang signifikan. Sebagian wajib berkoalisi demi mengusung calon.

Di Kutai Kartanegara, dinamika menjelang Pilkada 2024 mulai terasa. Sejumlah tokoh bahkan sudah tancap gas bersosialisasi. Baliho mulai disebar di sudut-sudut kota.

Salah satu nama yang santer disebut masuk bursa calon menuju Pilkada Kukar 2024 adalah Sarkowi V Zahry. Politisi Golkar ini kembali terpilih di Pemilu 2024 dan tetap akan menghuni gedung di Jalan Karang Paci, sebutan buat kantor para anggota DPRD Kalimantan Timur.

Owi, sapaan akrabnya, meraup 13.091 suara. Mantan jurnalis tersebut kini termasuk daftar politikus yang cukup lama bertahan di legislatif provinsi. Maju dari Daerah Pemilihan Kukar, wajar jika dia termasuk sosok yang diperhitungkan untuk masuk bursa calon kepala daerah.

“Kalau dalam berbagai survei, nama saya memang masuk sebagai kandidat. Bahkan, di masyarakat para tokoh-tokoh masyarakat berharap saya maju. Siap saja, asalkan Partai Golkar memang memberikan mandat kepercayaan untuk mengusung maju pilkada, Insyaallah siap,” katanya saat dihubungi headlinekaltim.co, Selasa 12 Maret 2024.

Owi mengakui, selama berkiprah di jalur legislatif, membuat dia paham betul kebutuhan dan arah pembangunan di Dapilnya. “Saya sudah jalan empat periode di DPRD, tentu perlu menempuh perjuangan berbeda di masyarakat melalui jalur eksekutif. Kalau kesempatan ada tentu kami akan berjuang,” bebernya.

CEGAH KOLOM KOSONG

Kemunculan sejumlah nama di bursa bakal calon untuk Pilkada Kukar 2024 tentu baik buat perkembangan demokrasi. Pada Pilkada 2020 silam, Kukar termasuk salah satu daerah dengan calon tunggal kepala daerah. Berhadapan dengan kolom kosong.

Pergeseran dan sebaran jumlah kursi hasil Pemilu 2024 diprediksi akan mengubah konstelasi politik lokal. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kukar, Rinda Desianti memprediksi, Pilkada Kukar yang akan digelar bulan November 2024 nanti bakal diikuti lebih dari satu pasangan calon (paslon).

“Konstelasi politiknya agak beda, antara Pilkada Kukar 2020 dengan tahun ini (2024),” sebut mantan Ketua KPU Kutai Kartanegara ini.

Indikatornya, sebut Rinda, ada pergeseran sigifikan dalam sebaran dan perolehan kursi DPRD Kukar antara hasil Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Pada Pemilu 2019, ada Parpol tidak bisa mengusung calon sendiri di Pilkada karena minim kursi. Namun, hasil Pemilu 2024 membuat partai bisa mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati. “Calon yang diusung oleh gabungan Parpol juga ada,” tegas Rinda.

Selain jalur Parpol, calon kepala daerah juga bisa mau lewat jalur perseorangan. Namun, ini jalur terjal dan berat. Sebab, pasangan calon kepala daerah harus mendapatkan dukungan 30 ribuan dukungan KTP dari masyarakat Kukar.

“Belum lagi tahapan verifikasi faktual, akan ditanyakan, betulkah mendukung si A menjadi calon Bupati,” jelasnya.

Sekretaris Badan Kesbangpol Kaltim, Ahmad Firdaus menyebut, pada pesta demokrasi sekelas Pilkada, idealnya diikuti lebih dari satu pasangan calon. Jadi, pemilih punya pilihan calon. Ini juga mencegah minimnya tingkat partisipasi pemilih saat hari pencoblosan.

“Berdasarkan pengalaman di Pilkada 2020 yang calonnya tunggal berhadapan dengan kolom kosong, tingkat partisipasi pemilihnya rendah di pemilu,” jelasnya.

Pada pentas Pilkada Kukar nanti, PDI Perjuangan dipastikan mengusung calon sendiri tanpa harus mencari kawan koalisi. Sebab, pada Pemilu 2024, partai banteng ini menyapu 16 kursi.

Adapun Golkar hanya memperoleh 9 kursi. Jauh di bawah capaian Pemilu 2019 yang meraup 14 kursi. Namun, jumlah kursi itu sudah cukup untuk mengusung sendiri pasangan Cabup dan Cawabup Kukar, tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain.

Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) telah merilis berbagai nama yang masuk bursa Pilkada Kukar. Ada nama Brigjen TNI Dendi Suryadi, mantan Dandim Kukar dan Danrem ASN Samarinda. Nama petahana Edi Damansyah tentu saja masuk bursa. Walaupun publik masih bertanya-tanya dampak dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK), apakah Edi bisa maju lagi di Pilkada 2024. Nama lain adalah Awang Yakoub Lutman, Abdul Rasid serta nama lainnya.

Sejauh ini, baliho Dendi Suryadi sudah tampak di berbagai sudut Kota Tenggarong. Meskipun baru berisi ucapan ‘Selamat menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H’.

Terbaru, warga mulai disajikan dengan penampakan baliho sosok mantan Kepala Bappeda Kaltim Zairin Zain.  Narasi yang tertulis di Baliho Zairin adalah ‘Mulang’ (pulang, kutai) kampung alias kembali ke Tenggarong. Zairin Zain merupakan pria kelahiran Tenggarong 14 Juli 1959.

Dendy dan Zairin bukan berasal dari Parpol. Bisa saja keduanya melamar atau dilamar Parpol. Pilihan terakhir, melaju lewat jalur perseorangan. (andri)

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER