23.7 C
Samarinda
Thursday, January 16, 2025
Headline Kaltim

Ini Skenario Pemkot Atasi Banjir dan Macet di Simpang 4 Jalan KS Tubun-Pasundan

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun mengunjungi lokasi yang sempat viral beberapa waktu lalu karena banjir dan macet. Tepatnya di persimpangan Jl KS Tubun-Jl Pasundan.

Andi Harun menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kemacetan di simpang empat tersebut. Di antaranya, persoalan lahan milik warga setempat yang membuka warung makan tetapi masih menggunakan bahu jalan sebagai ruang parkir. Selain itu, belokan jalan yang terlalu tajam dan tiang-tiang listrik yang memenuhi setiap sudut jalan.

“Saya lihat ada warung nasi uduk yang memakan bahu jalan untuk tempat parkirnya, selanjutnya kami akan coba komunikasikan melalui lurah atau camat. Ada juga tiang listrik yang berdiri di setiap sudut simpang empat ini, nanti akan kita benahi. Lalu untuk belokan jalan yang terlalu dalam juga akan kami tumpulkan,” ujar Andi Harun kepada wartawan pada Senin, 22 April 2024.

Menurutnya, pengurangan dampak banjir serta kemacetan juga bergantung pada revitalisasi drainase di lokasi tersebut. Pemkot berencana akan membangun crossing drainase guna pengendalian banjir serta memberikan penutupnya sehingga Jalan KS Tubun Dalam menjadi lebih besar untuk dilalui kendaraan.

“Pengurangan macet ini masih berhubungan dengan pengendalian banjir. Jadi, nanti tahun 2024 ini kami akan coba buat crossing drainase sepanjang 800 meter di sisi kiri dan 500 meter di sisi kanan untuk memperlancar air, lalu kami akan tutup juga agar jalan ini menjadi lebih besar,” sambungnya.

Dia juga membeberkan rencana merekayasa jalur jalan menjadi satu arah. Namun, harus berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Samarinda. Kalaupun dipertahankan jalur dua arah, maka skenario semula akan diupayakan pada Jalan KS Tubun, Jalan KS Tubun Dalam, dan Jalan Pasundan.

Wali Kota mengakui pekerjaan revitalisasi jalan tersebut tidak bisa diselesaikan dengan cepat mengingat faktor lain menyangkut masalah sosial seperti status lahan milik warga.

“Walaupun pemerintah menyediakan anggaran sekitar Rp 20 miliar, tidak serta-merta langsung kita kerjakan dan ini masih akan berlanjut hingga tahun 2025. Karena ada beberapa faktor terutama masalah lahan, termasuk masalah sosialnya di masyarakat. Oleh sebab itu mohon dukungannya bagi masyarakat yang terkena dampak dari revitalisasi ini,” pungkas Andi Harun. (Zayn)

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Kampung Tabalar Ulu Gencarkan Inovasi Digital dan Gali Potensi Alam

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemerintah Kampung Tabalar Ulu saat...

Kubu Isran-Hadi Gugat Hasil Pilkada Kaltim 2024, Klaim Terjadi Pelanggaran TSM

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur...

Rahmad Mas’ud dan Bagus Susetyo Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan...

Ini Fokus Bidang SDA DPUPR Berau pada 2025

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Penanganan banjir, optimalisasi irigasi persawahan...

Indosat dan ZTE Hadirkan Teknologi Backbone Mikrowave iFlexiTrunk, Jangkau Daerah Terpencil

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau...

Tag Populer

Terbaru