22.6 C
Samarinda
Wednesday, January 22, 2025
Headline Kaltim

Dokumentasikan Resep Kuliner Khas, Tim Ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara Jajal Kaltim dan Kaltara

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA –Tim ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara (PRN) menyambangi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) selama sepekan, mulai 6-12 April 2023.

PRN adalah sebuah project yang mendokumentasikan budaya
nusantara melalui resep masakan (indigenous recipe) dengan pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif.

PRN mendefinisikan “khas” sebagai makanan yang memiliki keterkaitan antara
manusia, budaya, dan lingkungan, dengan cara tertentu.

Project PRN diimplementasikan oleh
Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia dan didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat (U.S. Embassy) melalui program hibah Ambassador Fund for Cultural Preservation (AFCP).

“Melalui kerja sama ini diharapkan dapat hanya memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara, khususnya dalam bidang kebudayaan,” kata Tim Leader PRN, Meilati Batubara, Jumat 7 April 2023.

Salah satu komponen utama dari proyek ini adalah Ekspedisi Pusaka Rasa, yaitu tim PRN mengunjungi area dokumentasi untuk mencatat langsung resep dan budaya dari sumber (informant) yang telah dipetakan sebelumnya melalui studi kepustakaan (desk research).

Pada Ekspedisi Kalimantan Barat, PRN berkolaborasi dengan seorang informan (local champion) dan videographer (local talent) untuk melakukan dokumentasi.

Turut hadir pula Chef Ragil Imam
Wibowo, selaku salah satu Pembina di Yayasan, dan tiga orang peneliti senior proyek.

Ekspedisi ini dilakukan selama tujuh hari, dimulai pada Tanggal 6-12 April 2023. Perjalanan dimulai dengan mendokumentasikan Festival Samarinda Wisata Belanja Ramadhan 2023 di GOR Segiri Samarinda, Kaltim.

Selanjutnya, tim PRN melanjutkan riset untuk mendokumentasikan Lontong Sayur Haruan yang juga menjadi salah satu makanan khas di Kota Samarinda.

Pada Tanggal 8 dan 9 April, riset akan dilakukan di Daerah Kutai Barat untuk mendokumentasikan makanan khas wilayah setempat, yaitu khas dari Suku Dayak sekaligus perayaan Paskah di wilayah tersebut.

Riset pendokumentasian kemudian dilanjutkan ke Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kota Tarakan. Tim PRN akan mendokumentasikan masakan khas
dari Suku Krayan.

Ekspedisi ini berakhir pada Tanggal 12 April
2023. Sepanjang ekspedisi, tim riset menemukan berbagai macam resep makanan khas dari masing-masing daerah.

“Secara umum, makanan khas Kalimantan Timur sangat erat kaitannya dengan
kondisi geografis daerah tersebut, khususnya sungai dan hutan sebagai sumber penghidupan masyarakat,” terang dia.

Di sisi yang lain, budaya masyarakat yang hangat serta pengaruh Kerajaan Kutai di
lalu memberikan sentuhan keunikan tertentu terhadap masakan khas di daerah ini.

Melalui ekspedisi ini, PRN juga mengajak para jurnalis untuk berdialog yang bertujuan,tidak hanya untuk memperkaya pengetahuan kami, tetapi dapat membantu mengarusutamakan nilai-nilai kebudayaan lokal sebagai kekayaan yang akan diwariskan kepada anak cucu.

“PRN percaya bahwa melestarikan budaya asli Indonesia merupakan kerja keras semua pihak yang dilakukan secara kolaboratif, sehingga Bangsa Indonesia dapat tumbuh dalam karakter kebudayaan kuat,” kata Meilati.

KEUNIKAN KULINER NUSANTARA

Selama riset ke berbagai wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, tim Riset PRN menemukan hal-hal unik dari resep, bahan, hingga keunikan dalam mengolah makanan khas di berbagai masyarakat.

Hal itu terungkap dalam diskusi santai sembari menunggu waktu berbuka puasa bersama para jurnalis di kafe My Kopi O!, City Centrum Plaza, Samarinda.

Sebut saja masakan rendang daun di Padang. Masakan ini, terang Meilati, tanpa daging sama sekali. Alih-alih daging, makanan ini komposisinya murni dedaunan.

“Ada hampir 100 lebih jenis daun dan untuk mendapatkannya tidak mudah karena terserak di hutan,” bebernya.

Ironisnya, resep makanan khas nusantara ini terancam punah dan terlupakan. Sebab, tim menemukan fakta bahwa tersisa dua perempuan yang mampu mengidentifikasi bahan, meresepkan sekaligus cara mengolahnya. Generasi muda sudah tidak lagi mengenal menu makanan ini.

“Selain itu, bahan-bahan daunnya semakin langka karena alih fungsi hutan dan tantangan ekologis lainnya,” beber perempuan berdarah Batak itu.

Dengan riset dan dokumentasi ini, pihaknya berharap para pemangku kepentingan tergerak, minimal memahami betapa pentingnya merawat memori kolektif terhadap budaya nonbenda, dalam hal ini kuliner khas lokal agar tetap menjadi karakter dan identitas kebudayaan bangsa.

Tim juga kerap kali memanfaatkan festival budaya lokal guna menjajal dan mendokumentasikan kuliner khas. Misalnya Festival Bau Nyalle atau berburu cacing laut do Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Bahkan, kami menemukan bahan makanan dari cacing bakau yang cukup jarang didapatkan,” katanya.

Ada pula cara masak unik sayur labu di Papua yang bikin tim riset kagum dan terbelalak. Bayangkan, buah labu utuh ditusuk dengan rotan sepanjang beberapa meter. Labu tepat berada di tengah-tengah. Lalu, kedua sisi ujung rotan dibakar bersamaan.

“Saat rotan habis terbakar dari kedua ujung tadi, labu dibelah dan ternyata sudah matang. Panas merambat dari rotan,” bebernya dengan antusias.

Dari urusan soal kuliner, selama rentang waktu menyambangi berbagai wilayah, tim PRN pada galibnya bersentuhan dengan beragam isu ekonomi, lingkungan hingga menyaksikan pergeseran budaya di masyarakat.

Salah satunya masyarakat di pedalaman Papua yang tidak lagi bangga dengan bahan pokok sagu. Beralih ke beras.

“Ada kesan makan sagu itu kampungan, bahkan beralih ke makanan tak alami seperti mi instan. Padahal, alam Papua menyediakan bahan pokok sehat ketimbang beras yang harganya di sana, mahal minta ampun,” tuturnya.

Di akhir proyek, tim akan menerbitkan buku berseri yang menjelaskan serta berisi katalog tentang resep, bahan dan jenis makanan yang didokumentasikan selama riset berlangsung.(#)

Penulis: huldi amal/erick

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu, Perkuat Ekonomi Masyarakat Lokal

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu,...

Formasi CPNS 2025: Peluang Emas bagi Lulusan SMA

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)...

Kemenag Kaltim Pastikan Kelancaran Ibadah Haji 2025: Dari Dokumen hingga Pembinaan Fisik

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)...

Penyebab Kebakaran Hutan Pacific Palisades di Los Angeles: Api Meluas, Ribuan Penduduk Mengungsi

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Kebakaran hutan besar melanda distrik...

Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraha Jabat Pangdam VI/Mulawarman, Tri Budi Jadi Sekjen Kemhan RI

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraha resmi...

Tag Populer

Terbaru